Sahabat bagikan ini - Lafadz Istighfar merupakan salah satu dzikir untuk memohon ampun kepada
Allah. Biasanya setelah salat, umat muslim tidak akan melewatkan untuk
mengucapkan kalimat Astagfirullah Hal Adzim tersebut.
Harapannya, Istighfar mampu menghapuskan dosa-dosa yang diperbuat. Ternyata, tidak hanya untuk memohon ampunan, kalimat dzikir yang sering diucapkan Nabi Muhammad ini juga memiliki banyak keutamaan lain jika diamalkan.
Kisah Ajaib Pedagang Roti
Imam Ahmad rahimahullah merupakan salah satu ulama madzhab 4 yang namanya mahsyur hingga saat ini. Pada zamannya, Ia begitu dielu-elukan oleh banyak orang. Dalam sebuah kisah yang ditulis Imam al Jauzi rahimahullah dalam buku tentang Imam Ahmad dikisahkan bahwa saat sang Imam memasuki usia senja beliau begitu ingin pergi ke Negeri Syam.
Namun anehnya Imam Ahmad sama sekali tidak memiliki tujuan yang jelas kenapa Ia ingin pergi ke tempat itu. Padahal Ia harus menempuh perjalanan jauh dari kediamannya di Baghdad menuju Syam. Sesampainya di Syam, Imam Ahmad berhenti untuk menunaikan salat dzuhur. Tidak ada yang mengenalinya, mengingat zaman dahulu teknologi tidak secanggih saat ini.
Maka dari itu hendaklah kita selalu ingat sabda Nabi SAW jikalau bersama istighfar ada kemudahan dari permasalahan yang mendera kita. Dan amalan pembuka pintu rezeki yang mujarab dari Al-Qur'an dan Hadist.
Sumber : infoyunik.com
Harapannya, Istighfar mampu menghapuskan dosa-dosa yang diperbuat. Ternyata, tidak hanya untuk memohon ampunan, kalimat dzikir yang sering diucapkan Nabi Muhammad ini juga memiliki banyak keutamaan lain jika diamalkan.

Kisah berikut ini menceritakan bagaimana ajaibnya amalan Istighfar
dalam kehidupan. kisah pedagang roti yang ingin bertemu
dengan Imam Ahmad. Bagaimana lengkapnya? Berikut
ulasannya.
Kisah Ajaib Pedagang Roti
Imam Ahmad rahimahullah merupakan salah satu ulama madzhab 4 yang namanya mahsyur hingga saat ini. Pada zamannya, Ia begitu dielu-elukan oleh banyak orang. Dalam sebuah kisah yang ditulis Imam al Jauzi rahimahullah dalam buku tentang Imam Ahmad dikisahkan bahwa saat sang Imam memasuki usia senja beliau begitu ingin pergi ke Negeri Syam.
Namun anehnya Imam Ahmad sama sekali tidak memiliki tujuan yang jelas kenapa Ia ingin pergi ke tempat itu. Padahal Ia harus menempuh perjalanan jauh dari kediamannya di Baghdad menuju Syam. Sesampainya di Syam, Imam Ahmad berhenti untuk menunaikan salat dzuhur. Tidak ada yang mengenalinya, mengingat zaman dahulu teknologi tidak secanggih saat ini.
Ia menunggu di masjid tersebut hingga menjelang salat Ashar. Setelah
Ashar, sang Imam membaca Alquran untuk menunggu waktu Magrib dan Isya.
Setelah habis malam, Imam Ahmad kemudian ingin tidur dan beristirahat di
masjid tersebut.
Namun penjaga masjid tidak mengizinkan Ia tidur disana.
“Wahai syekh, anda tidak boleh tidur disini, ini peraturan silahkan pergi,” kata penjaga
Namun Imam Ahmad menolak, “Saya musafir, saya ingin istirahat disini” jawab sang Imam.
Namun sang penjaga tetap menolak dan memintanya untuk keluar lalu
kemudian mengunci pintu masjid. Setelah penjaga tersebut pergi, Imam
Ahmad kembali beristirahat di pelataran masjid.
Tapi, sang penjaga kembali datang dan lagi-lagi mengusirnya hingga
mendorongnya menuju ke jalanan. Lalu ada tukang roti yang rumahnya tidak
jauh dari masjid melihat kondisi tersebut. Tukang Roti tersebut
memanggilnya
“Hai syekh, kemarilah beristirahatlah di toko ku, ”
Kemudian Iman Ahmad masuk ke toko roti tersebut. “Rumahku tidak jauh
dari sini, ini toko roti ku, dibelakang sana, ada ruangan untuk
beristirahat. Beristirahatlah malam ini dan besok pagi engkau bisa
melanjutkan perjalanan lagi”
Setelah masuk ke toko tersebut, Imam Ahmad kemudian memperhatikan
aktivitas sang penjual roti. Dan ada satu hal yang paling menarik
perhatian beliau dari lelaki ini. Yakni ucapan dzikir dan doa istighfar
yang terus meluncur dari mulutnya tanpa putus sejak awal ia mulai
mengerjakan adonan rotinya.
Imam Ahmad yang kagum lalu bertanya “Sejak kapan Anda selalu beristighfar tanpa henti seperti ini?”
Ia menjawab, “Sejak lama sekali. Ini sudah menjadi kebiasaan rutin saya, hampir dalam segala kondisi.
Lalu Imam Ahmad bertanya lagi “Lantas apa hasilnya”
“Ya, Allah mengabulkan semua permintaan ku” Jawabnya.
“Lalu apa permintaanmu yang belum dikabulkan Allah?” tanya Sang Imam.
Si lelaki saleh ini pun melanjutkan jawabannya dan berkata, “Sudah cukup
lama saya selalu berdoa memohon kepada Allah untuk bisa dipertemukan
dengan seorang ulama besar yang sangat saya cintai dan agungkan. Beliau
adalah Imam Ahmad bin Hanbal!”
“Allahu Akbar! karena Istighfarmu lah Allah SWT mendatangkan saya
datang ke kota mu ini tanpa alasan yang jelas, karena Istighfarmu lah
Marbot Masjid melarang saya tidur di Masjid, karena Istighfarmulah
engkau menawarkan aku istirahat ditempatmu. Saya lah Ahmad bin Hanbal…
Masya Allah, Allah SWT mendatangkan Imam Ahmad ke rumahnya karena Istighfarnya.
Masya Allah, Allah SWT mendatangkan Imam Ahmad ke rumahnya karena Istighfarnya.
Maka dari itu hendaklah kita selalu ingat sabda Nabi SAW jikalau bersama istighfar ada kemudahan dari permasalahan yang mendera kita. Dan amalan pembuka pintu rezeki yang mujarab dari Al-Qur'an dan Hadist.
Sumber : infoyunik.com
